Manajemen sebagai Ilmu Pengetahuan, Seni & Profesi
Seperti yang kita ketahui, manajemen sering diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Manajemen juga diartikan sebagai suatu kolektivitas manusia.Manajemen sebagai kolektivitas manusia yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-roang yang bekerja sama untuk mencapi suatu tujuan bersama. Kolektivitas
atau kumpulan orang-orang ilmiah yang disebut dengan Manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer.
Dari Definsi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Selain itu manajemen juga memiliki fungsi yaitu, manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan dan seni, manajemen sebagai suatu profesi, dan bahkan lebih jauh, manajemen as a moral science.
Manajemen Sebagai Ilmu Pengetahuan
Pada mulanya manajemen belum dapat dikatakan sebagai ilmu, karena ilmu harus terdiri dari konsep-konsep yang secara sistematis dapat menjelaskan dan meramalkan apa yang akan menjadi dan membuktikan ramalan itu berdasarkan penelitian. Setelah di pelajari selama beberapa zaman, manajemen telah memenuhi persyaratan sebagai sebagai bidang pengetahuan karena memiliki serangkaian teori, meskipun teori-teori itu masih terlalu umum dan subjektif.
Selain itu, Manajemen di anggap sebagai suatu ilmu pengetahuan karena telah di pelajari sejak lama, dan telah di organisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan di dalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini selanjutnya di teliti dengan dengan menggunakan metode ilmiah yang di rumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk satu teori. Luter Gulick memandang manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja.
Akhir-akhir ini manajemen sebagai ilmu begitu populer sehingga banyak kejadian yang di fokuskan pada manajemen baik berupa pelatihan, seminar kuliah maupun pembukaan program studi. Program studi manajemen meliputi manajemen ekonomi, manajer sumber daya Manusia, manajemen pendidikan dan sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya, manajemen telah di implementasikan dalam berbagai persoalan yang bersifat batiniah, seperti manajemen Kalbu.
Awal mulanya, tema manajemen hanya populer dalam dunia perusahaan dan bisnis, kemudian tema ini di gunakan dalam profesi lainnya, termasuk oleh pendidikan dengan dengan berupa modifikasi dan spesifik tertentu lantaran terdapat perbedaan objek.
Ternyata, baik dalam dunia bisnis, Negara maupun pendidikan manajemen memiliki peran penting untuk kemajuan organisasi. Menurut Nanang Fattah, teori manajemen mempunyai peran atau membantu manjelaskan perilaku organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas dan kepuasan (satisfaction). Dengan demikian, manajemen merupakan faktor dominan dalam kemajuan organisasi. Oleh karenanya, manajemen mendapat perhatian yang semakin serius baik dikalangan pakar maupun praktisi.
Manajemen Sebagai Seni
Menurut Mary Parker Follet (stoner, 1986) manajemen sebagai seni untuk melakasanakan pekerjaan malalui orang-orang (The art of getting things done through people). Manajemen sebagai suatu seni, di sini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan di perlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar bekerja sama. Pada hakikatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur) dan untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Jadi, manajemen di pandang sebagai seni oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas.
Manajemen Sebagai Profesi
Di zaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus dimanajemeni, dalam arti aturan yang jelas. Pada saat ini boleh di katakan bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian, karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga di peroleh masukan atau input yang besar.
Edgar H schein dalam bukunya yang berjudul “organization socialization and the profession of management” menguraikan karakteristik atau kiteria sesuatu bisa dijadikan suatu profesi yaitu :
- Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam situasi dan lingkungan. Hal ini banyak ditunjang dengan banyaknya pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya menjadi seorang professional. Misalnya akademi pendidikan profesi manajemen, kursus-kursus dan program-program latihan dan lain sebagainya.
- Para Professional memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama, dan kriteria-kriteria lainnya.
- Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.
Manajemen as a Moral Science
Manajemen memiliki tiga unsur pokok yaitu pandangan, pengetahuan teknis, dan komunikasi. Ketiga unsur tersebut merupakan hal yang signifikan dalam manajemen. Semakin banyak belajar tentang manajemen dalam banyak hal dapat memperoleh informasi tentang seperangkat tindakan. Demikian pula dalam hubungan antar manusia, struktur sosial, dan organisasi menuntut seorang manajer memahami ilmu perilaku (etika atau moral) yang mandasari manajemen.
Jadi, selain manajemen mempunyai fungsi sebagai ilmu pengetahuan, seni, profesi, manajemen juga memiliki fungsi sebagai ilmu pengetahuan moral. (as a moral science).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk tidak spam di sini