Kamis, 26 Februari 2015

Perpisahan


Hari ini mendung menyapaa, bintang pun tak kunjung datang. Apakah malam ini menturkan hatiku? Yaa, hatiku sedang tak karuan. Entah melayang kemana. Ingin rasanya ku menangis, menangis sekeras-kerasnya, agar dia sadar, dan agar dia tahu…
Dia adalah cowok anak kelas 9.3 orang banyak kenal sih katanya dia itu cuek, agak nyebelin dan pemarah, tapi dia pendiam.aku yang hanya bisa mengingat kata-kata itu dan hanya memandang jendela berharap ada bintang yang menghiasi malam yang gelapku ini.
Teringat saat dulu dia bertanya tanya kepadaku, dia yang sangat baik. Tapi semuanya itu dilakukan saat dia sedang bosan, atau lagi gak ada kerjaan. Kalau cueknya dia keluar ya dia biasa aja. Tapi itu gak jadi penghalang, aku tetep suka sama dia, walaupun aku tau dia itu orangnya susah buat peka, kata teman-temannya sih dia masih trauma. Haha dia makin lucu saat dia bilang kaya gitu ke temannya.
Sekarang, dia cuman semu.. Yang sebentar lagi bakalan hilang karena dihantam oleh perpisahan. Dan kami harus melanjutkan ke SMA. Betapa sedihnya aku, Dia cowok misterius itu dia yang tak pernah peka, kadang, ngangenin, kadang pula cuek minta ampun. Dan sekarang adalah detik-detik menuju perpisahan, detik-detik menuju ruang galau, dan kembali seperti dulu . Sejujurnya, aku tak siap!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk tidak spam di sini